Saya Bambang
Herdianto, seorang pengusaha kecil kecilan yang ga suka ribet bin repot saat
bertransaksi. pada bulan oktober 2018 adalah bulan yang saya dan teman- teman
tunggu setelah sekian lama.
Perjalanan ini
saya lakukan pada 5 oktober 2018 yang lalu. Perjalan saya ke Kuala Lumpur yang
sudah di rencanakan pada maret 2018 berawal dari ke isengan saya dan
teman-teman untuk mencari tiket promo ke Kuala Lumpur, dari ke isengan tersebut
ternyata akami menemukan tiket yang harganya cukup murah dari harga normal. ya
namanya juga harga promo, pasti lebih murah dari harga normal. Setelah
menemukan tiketnya, tanpa berpikir panjang, kami pun langsung membooking tiket
tersebut untuk tanggal keberangkatan 5 oktober dan tanggal kepulangan 9 oktober
2018. Kok lama banget ?????
Ya namanya
juga mau liburan ke negara orang, pasti banyak yang perlu di persiapkan seperti
dokumen perjalan dan yang paling utama bekal untuk hidup disana. Untungnya saya
sudah memiliki tabungan Btpn Jenius, bulan demi bulan saya terus menabung. Eit.....Menabung
bukan sembarang menabug loh, jenius mengirimkan saya 2 buah kartu debit. Ya, 2
kartu debit yang diberi nama m-Card dan x-Card. Jadi saya bisa dengan mudah membagi keuangan saya antara
uang untuk liburan dengan uang untuk tabungan.
Bulan demi
bulan sudah dilewati dan saatnya saya dan teman-teman memulai perjalan. Diawali
dengan keberangkatan tepat pukul 17.30WIB melalui Bandara Internasional Kualanamu dan tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 Pada pukul 17.40 waktu
malaysia. Lah.... kok Cuma 10 menit ?
Indonesia
dengan Malaysia memiliki perbedaan waktu 1jam lebih cepat malaysia. Jadi saaat
saya landing 17.40 waktu malaysia artinya sama dengan pukul 18.40 waktu
indonesia bagian barat, artinya waktu tempuh medan ke malaysia via udara yang
saya alami hanya 1 jam 10 menit. Normalnya si Cuma 1 jam, berhubung cuaca
kurang bersahabat, delay 10 menit deh. Untung mendarat dengan selamat.......
Saat tiba di Kuala
Lumpur, saya dan teman teman langsung ke money changer untuk menukar uang
rupiah menjadi uang ringgit. Teman-teman yang belum pakai btpn jenius menukar
uang kukup banyak, katanya si daripada bolak balik ke money changer. Sedangkan
saya hanya menukar Rp.200.000. teman teman melirik kepada saya dan berkata “
tukar 200 ribu rupiah ? serius lu ?”, saya pun menanggapi pertanyaann tersebut
hanya dengan senyuman. Saya sengaja menukar hanya 200 ribu rupiah karena selama
disana saya memerlukan uang pecahan kecil disana untuk transportaasi di tengah
kota dan jajanan pinggir jalan, sedangkan untuk yang lainnya saya lebih memilih
untuk menggunakan x-Card dari Btpn Jenius. lebih simpel dan mudah, transaksi
langsung di kurs rupiah secara realtime.
Dan saat malam
pun tiba, kami langsung memesan tiket bus ke TBS. Kami harus memilih naik bus
karena ongkosnya yang lebih murah menuju TBS. Kenapa harus ke TBS ?, karena TBS
adalah terminal Bersepadu Selatan lah yang paling dekat dengan bukit bintang
tempat kami menginap selama di malaysia. Setibanya di TBS, kami langsung
bergegas untuk memesan Grab untuk mengantar kami ke The Robertson Residences Bukit Bintang tempat kami bermalam selama di malaysia.
Untunganya penginapan kami free karena salah satu teman memiliki keluarga yang
tinggal di sini dan keluarganya tersebut sedang berada di indonesia, jadi
pengeluaran tidak terlalu banyak.
Sesampainya di
apartemen, perut kami tersalapar. Setelah kami meletakkan barang-barang kami di
apartemen, kami pegi mencari tempat makan. Dan kami pun memilih KFC sebagai
tempat makan pertama. Saat melihat berada di kasir, teman-teman saya terlihat
kesusahan mengengeluarkan uang mreka dari dompet untuk membayar transaksi.
Disaat yang bersamaan, saya di kasir yang bersebelahan dengan teman saya
langsung membayar menggunakan x-Card dari btpn jenius, selain lebih simpel dan
mudah, transaksinya juga lebih cepat.
Hari
berikutnya, tanggal 6 oktober. Kami berkeliling kota kualalumpur sambil
mengunjungi tempat tempat wisata yang ada. tidak hanya itu, kami juga mencicipi
jajanan lokal yang ada
Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, karena disana kami
juga menemukan kue klepon atau onde-onde Indonesia yang mereka klaim sebagai
makanan khas mereka, tentunya dengan nama yang berbeda. Ya namanya juga negara
serumpun, makanan bentuknya boleh sama, tapi rasa Indonesia tetap juara.
Setelah puas
berkeliling di Kuala Lumpur, kami harus kembali ke apartemen membawa kembali
barang seperlunya untuk di bawa ke singapore. Kami harus memanfaatkan waktu
yang ada. Dari apartemen, kami langsung memesan grab untuk mengantar kami kami
kembali ke TBS, karena terminal bus terdekat yang melayani penjualan tiket
antar negara ya hanya TBS. Kami memilih rute TBS – Larkin johor bahru dengan
keberangkatan pukul 23.30 waktu malaysia karena terminal larkin adalah teminal
terdekat dengan JB-Central yang berbatasan dengan singapore. Waktu tempuh TBS –
Larkin kurang lebih selama 6 jam, dan selama itu pula kami manfaatkan untuk
bermalam di bus. Setibanya di larkin pada 7 oktober 2018, kami langsung menuju
rumah kerabat saya di johor hanya untuk menumpang mandi. Mau linburan ke
singapore kok ga mandi, ya harus mandi dulu dong. 😄😄😄😄
Setelah mandi
dan sarapan, kami langsung berangkat ke JB-Central menggunakan bus lintas
negara dengan waktu tempuh 1 jam. ongkosnya ga mahal kok, Cuma RM3,50. Tentunya
transaksi tersebut harus saya bayar dengan uang tunai karena bus tidak
menyediakan mesin EDC. Sampai di JB-Central kami langsung berlarian menuju
imigrasi, kenapa harus lari ??, saat kita berada di negera orang, kita harus
menyesuaikan diri dengan budaya di negera tersebut, salah satunya dengan budaya
disiplin waktu. Karena bus yang kami naikin hanya menunggu kami selama 20
menit, belum lagi kami harus melewati antrian imigrasi yang lumayan panjang,
jadi ya kami harus berlari agar
mendapatkan antrian terdekat dan tidak di tinggal bus. Setelah kembali
ke bus, kami langsung di antar menuju imigrasi singapore di woodlands. Saat
yang paling mendebarkan bercampur tegang mulai tampak saat melewati imigrasi
singapore yang terkenal begitu ketat di tambah lagi saat kami melihat beberapa
orang di deportasi untuk kembali ke malaysia. Dan syukur lah kami dapat
melewati imigrasi tanpa kendala.
Setelah keluar
dari imigrasi, kami harus membeli Tourist Pass untuk berkeliling singapore. Cukup
membayar S$20 dan lagi-lagi saya menggunakan x-Card Btpn Jenius, sedangkan
teman saya ikut nemplok minta di talangi Tourist pass karena belum pakai Btpn
Jenius dan belum menemukan money changer, 😄😄😄😄. Solusi terakhir agar
waktu lebih efisien waktu, teman-teman mentransfer dana ke Btpn Jenius saya dan
selanjutnya sayapun melakukan tarik tunai di ATM terdekat. Oh iya, harga
Tourist pass S$20 sudah termasuk uang jaminan loh,jadi saat kita keluar
singapore, kita dapat mengembalikan Tourist pass tersebut agar uang kita juga
di kembalikan S$10.
Persenjataan jalan jalan keluar negeri |
Setelah puas berkeliling singapore, kami memilih perjalanan malam untuk kembali ke Kuala Lumpur. Lah kok Cuma 1 hari ??, biaya di singapore mehong cinnnnn, lama-lama disana bisa tekor,. Ha..ha..ha..
salah satu teman yang paling bijak saat perjalanan |
kami memilih rute dan jam yang sama untuk kembali ke Kuala Lumpur, supaya saat tiba di Kuala Lumpur di pagi hari saat matahari sudah terbit. Saat tiba di Kuala Lumpur 8 oktober 2018 kami langsung beres2, mandi di apartemen untuk selanjutnya sarapan pagi yang lagi-lagi di KFC
Transaksi yang langsung dikonveri ke rupiah |